SINGOSAREN PLAZA

Singosaren Plaza merupakan salah satu pusat perbelanjaan di Surakarta. Mayoritas gerai di Singosaren Plaza adalah retail handphone. Berbagai model perangkat HP dengan teknologi dan fitur yang tercanggih selalu tersedia serta menjadi agenda bagi yang berkantung tebal. Sedangkan bagi yang berekonomi pas-pasan namun ingin tetap gaya, dapat melakukan tukar tambah dan reparasi di counter-counter tersebut. Sekitar 99 % lantai 1 terisi oleh pedagang HP. Berbagai jasa ditawarkan bahkan konsumen dapat berkonsultasi tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Di samping itu, pembelian suku cadang yang non original, memiliki standard kualitas yang bagus. Karyawan counter HP resmi yang disediakan di beberapa tempat, ternyata kalah terampil dengan pemilik sentra HP di Singosaren Plaza. Bisnis HP memang cukup menggiurkan karena konsumen selalu membutuhkan jasa pelayanan untuk mesin canggih ini. Bahkan counter salon, pakaian dan makanan di Singosaren Plaza pun akhirnya telah beralih fungsi menjadi counter-counter HP. Sedangkan untuk penjualan kartu pra bayar dan pasca bayar tersedia sampai dengan pelosok kota. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dari berbagai kalangan telah kecanduan mesin ajaib ini.
Namun kondisi yang terbentuk di Singosaren Plaza ternyata cukup merepotkan banyak pihak. Keberadaan konsumen yang duduk di sepanjang counter, menyulitkan orang lain yang hendak melintas. Disamping itu, kaum adam yang duduk di sepanjang counter juga menimbulkan perasaan jengah dan kurang nyaman bagi kalangan kaum hawa saat melewati gang. Keadaan gang-gang yang penuh sesak tersebut juga memperlihatkan kondisi yang kotor dan keruwetan yang cukup tinggi. Mungkin aspek bisnis menjadi faktor dominan hiruk pikuk retail , namun karena letak Singosaren Plaza berada di jantung kota maka kondisi keruwetan tersebut menjadi layak diperhatikan. Kesan kumuh dan jelek sudah mulai terlihat di lantai 1 Singosaren Plaza. Disamping itu, ruang sirkulasi yang menyempit hampir terdapat di setiap gang dan bau anyir karena berdekatan dengan pasar tradisional di lantai 1 juga cukup mengganggu konsumen. Barangkali pengaturan kembali lantai 1 di Singosaren Plaza dapat menjadi solusi bagi kenyamanan berbelanja. Stakeholder dapat mencoba menata kembali counter-counter HP yang sederhana, rapi dan teratur serta mampu mengisyaratkan tempat penjualan HP yang murah meriah. Disamping itu dibutuhkan ruang kosong yang berfungsi sebagai pengalihan sirkulasi dengan penyediaan ruang duduk dan taman kecil yang nyaman. Suasana baru tersebut mungkin akan meningkatkan daya tarik bisnis karena konsumen merasa lebih lega bila berbelanja di Singosaren Plaza.